Sungguh banyak sketsa rencana masa depan yang kugambarkan pada selembar kertas impian hidup. Mengapa hanya selembar? Tak sanggup diriku untuk membawa begitu banyak kertas yang berisi tanggung jawab dan harapan manis. Semua isi yang dapat membuatku jatuh ke lubang yang lebih dalam dari yang orang lihat. Memang agak berlebihan tapi itulah yang tersirat di kepalaku.

Ingin ini ingin itu. Semua ingin kulakukan dengan cepat dan tepat, namun semua tidak bisa dilakukan dengan waktu yang bersamaan. Ingin diri ini dikloning saja supaya bisa mengerjakan semua impianku. Betapa egoisnya wanita ini yang ingin mencapai semua kesuksesan. Kadang teringat kepada sang belahan jiwa yang selalu ingin kubanggakan dan meninggalkan kesan yang tak pernah terlupakan oleh mereka, seharusnya aku memikirkan untuk berbagi kesempatan dengan mereka dan orang2 yang membutuhkan. Namun aku sangat ketakutan jika semua sketsa itu akan terhapus bersih oleh orang2 yang aku beri kesempatan.

Aku harus menikmati apa yang aku rasa, agar aku bisa menghadapi teka-teki Tuhan berikutnya. Hidup adalah perjuangan yang tak henti-henti. Oleh karena itu, aku harus berani dan bersabar untuk menunggu impian yang benar-benar akan menjadi nyata dalam kehidupanku. Dan aku sadar, aku tak sendiri. Keluarga, belahan jiwa, dan mungkin seorang jodoh diluar sana yang akan menemani penantianku dan mengantarkanku ke tetesan impian yang lebih besar dengan jalan yang direstui Allah.. Amin.