Hari ini bisa dibilang hari yang bikin suara saya habis. Boros suara banget. Pagi-pagi aja saya di sekolah udah banyak teriak-teriak panggil orang karna mau tagih uang pulsa yang pada belum bayar (hahaha.. kayak rentenir aja ya??). Udah gitu, saya sama kk saya pergi ke area BNR. Pasti pikiran kalian saya ke The Jungle. Memang benar, tapi bukan ke wahana airnya. Sejak hari Sabtu, saya dan kk saya sudah berniat untuk pergi ke tempat yang belum pernah kita kunjungi, yaitu Cinema 4D dan rumah hantu the Jungle. Karna baru ada waktu dan biayanya di hari Senin, maka kita berangkatlah hari Senin ke tempat itu. Kebetulan si papa cuti, jadi bisa dibayarin. hahahaha.

Pertama-tama, saya langsung menyerbu ke ticket box Cinema 4D karna saya pikir saya akan kehabisan tiket, ternyata malah masih banyak. Filmnya baru mulai jam 12, jadi saya harus menunggu sekitar 10 menit. Sambil menunggu, saya dan kk saya jalan2 ke sekeliling wahana air the Jungle, tiba2 saya mendengar suara gitar dan penyanyi yang penuh harmonisasi. Saya langsung mencari arah suara itu dan ternyata apa yang saya lihat? Seorang pria kurang beruntung karena tidak memiliki kedua tangan, duduk di sebuah kursi kayu. Di dekat kakinya ada sebuah gitar yang terlihat usang karna catnya sudah tidak utuh dan tepat di depan bibirnya yang berwarna abu ada sebuah microphone. Dengan nyaman, ia membawakan lagu "Jangan Menyerah" dari Nidji. Kakinya sibuk memetik gitar dan ia bernyanyi. Subhanallah, saya baru lihat secara langsung orang yang berbakat seperti itu. Saya pernah melihat orang itu sebelumnya di internet, tapi hati saya tidak tersentuk seperti tadi siang. Akhirnya, saya merogoh kocek sedikit untuk memberi penghargaan kepada pengamen itu. Setelah itu, saya menikmati film 4D yang bikin badan saya sakit karna bangkunya juga ikut bergerak membanting tubuh saya. Tapi seru siihh walaupun hanya setengah jam.

Kedua, saya dan kk saya memberanikan diri masuk ke rumah hantu yang terletak di basement parkiran motor (tempatnya mendukung banget!! udah sepi, gelap, beuh!!). Awalnya kita semua berani, tapi setelah melihat sekelompok orang dewasa yang baru keluar dari rumah hantu itu dengan penuh cerita, membuat kita sedikit takut. Tapi saya keburu fudul, ya udah saya beli tiketnya dan masuk ke rumah hantu. Dari awal sampai tengah saya masih biasa-biasa aja. Ketika udah mau sampe akhir, ada sebuah peti mayat dan dari situ keluar sosok pria dengan topeng psikopat bergerak dan kita semua lari terbirit-birit sampai2 berebutan pintu dan akhirnya kk saya terjatuh. Kami pikir, setelah pintu itu kami akan menemukan jalan keluar, ternyata kami masih berada di ruangan gelap, maka kami semua kembali berlari. Sungguh pengalaman yang menegangkan tapi kalau diingat2 lucu juga (kayak di film2 horror gitu, udah dikejar2 pake jatoh dulu lagi.. haha) kami semua menjerit-jerit sampai akhirnya ada suara bapak,"Kok lari2??", dari situ kami baru sadar kalo kami sudah keluar dari rumah hantu itu. Hahaha. Kocak banget deh..

Setelah itu, kami mencari tempat makan siang, akhirnya saya memutuskan untuk makan di daerah villa duta. Untuk sampe kesana, ayah saya menunjukkan jalan yang saya belum pernah lalui, tapi keluar2 mah di daerah empang situ, tau gitu mah ga usah masuk ke jalan itu, lurus doang juga sampe ke empang. Saya protes ke ayah dan ayah jawab,"Ya ga apa2 jalan2 sedikit di Bogor kan ga ada salahnya.. Kamu juga belum pernah ke makan Raden Saleh kan? Segitu teh di Bogor.." Dari situ, saya berpikir. Ternyata banyak juga tempat di Bogor yang patut dikunjungi. Saya yakin makan Raden Saleh tidak terawat atau mungkin sudah tak jelas bentuknya karna tempat itu tidak sepopuler the Jungle. Padahal makam Raden Saleh sudah ada sejak dahulu sedangkan the Jungle?? Itu pelajaran baru buat saya dan juga teman-teman yang baca ini.

Hari ini penuh teriak2, penuh ketegangan, penuh hikmah, dan penuh rasa introspeksi. Semoga hari esok ada pelajaran baru lagi buat kita semua. Amin.