Cerita ini saya dapet dari seorang guru yang luar biasa. Guru yang multitalenta, penuh mistik yang selalu bikin saya fudul, dan guru yang selalu rendah hati, penuh senyum, dan membuat suasana menjadi lebih hidup. Ia berpesan kepada saya melalui cerita ini dan saya akan selalu ingat dengan cerita ini.

Kita mulai ceritanya..

Pada suatu hari, ada seorang tukang batu yang kerjanya membuat peralatan dari batu-batu. Bertahun-tahun ia bekerja di atas gunung yang tinggi dan hidup dengan batu-batu yang tak bernilai. Hingga saat ini ia sudah mulai tua dan sudah bosan bekerja menjadi tukang batu. Dari atas gunung yang tinggi itu, dia bisa melihat betapa makmurnya orang-orang yang hidup di bawah sana. Ia dapat melihat seorang raja yang hidup dengan harta melimpah, istana yang megah, dan keluarga yang sejahtera. Kemudian, ia meminta kepada Allah,"ya Allah jika Engkau memang Maha Pengasih, maka jadikanlah aku seperti raja di bawah sana.".Lalu Allah pun menjawab,"Apa kamu siap hidup menjadi raja yang kaya?". Dengan semangat sang tukang batu berkata,"saya siap ya Allah.", (siapa coba yang ga mau jadi orang kaya????). Kemudian dengan kuasa-Nya, Allah mengubah si tukang batu itu menjadi sang raja. Ia sangat menikmati kehidupannya menjadi raja bahkan ia berpikir untuk tidak pernah mau menjadi tukang batu di atas gunung lagi.

Suatu saat, Allah menguji sang raja baru itu. Allah menurunkan api. Terbakarlah segala harta benda sang raja, sampai ia kehilangan istana, harta emas, dan keluarganya.
Kemudian sang raja berdoa lagi,"Ya Allah, ternyata masih ada yang lebih hebat dari seorang raja."
"Lalu kau ingin apa sekarang?" kata Allah.
"Jadikan aku api." pinta sang raja. Kemudian sekejap sang raja berubah menjadi api. Ia membakar semua yang ia lihat karena ia kesal telah kehilangan keluarga dan semua harta bendanya. Allah pun kembali memberi cobaan kepada sang api. Allah menurunkan air. Terjadilah banjir dan dalam sekejap sang api pun padam.
Lagi-lagi ia berdoa,"Ya Allah, ternyata aku masih bisa terkalahkan. Aku tak ingin jadi api."
"Sekarang apa maumu?" tanya Allah.
"Jadikan aku air, ya Allah.", kemudian berubahlah sang api menjadi air. Ia menenggelamkan semua yang ada di kota itu sehingga semuanya hancur dan hanyut terbawa air. Tak lama kemudian, ia melihat masih ada orang yang selamat.
Ia pun berdoa lagi,"Ya Allah, ternyata masih ada yang lebih dari pada aku sekarang. Masih ada orang yang selamat atas aku."
"Siapa yang kau maksud?", tanya Allah.
"Si tukang batu di atas gunung sana, ya Allah." jelas si air.
"Lalu, apa maumu sekarang?", Allah berkata.
"Jadikanlah aku menjadi si tukang batu di atas gunung kembali ya Allah.", sadar si air. Seketika itu juga, Allah mengubahnya menjadi si tukang batu di atas gunung lagi.

Dari cerita itu, saya sadar bahwa Allah sudah memberikan kita nasib yang terbaik untuk kita. Kita tidak perlu ingin menjadi orang lain, karna belum tentu kita siap untuk menjalani hidup sebagai orang lain. Maka, syukuri apa yang kita punya sekarang karna Allah tidak pernah mengecewakan umat-Nya yang beriman dan bertaqwa.