right_side

Pengikut

About Me

Foto saya
Seorang akhwat yang selalu berusaha menuju kesempurnaan.

Celoteh


ShoutMix chat widget
In:

si Jumat

Hari Jumat bisa dibilang hari yang terbaik deh. Masa depan saya sampai saat ini masih sesuai rencana. Alhamdulillah saya bisa masuk IPA dan ga disangka, sertifikasi saya excellent, katanya sih bisa kepake kalo masuk kuliah, tapi ga terlalu berharap lah. Umumnya nilai saya naik, tapi rankingnya tetep aja segitu. Pasti ada beberapa orang yang ga anggap kenaikan nilai saya karna rankingnya tetep, yang penting diri saya bangga. Alhamdulillah.

Selain itu, hari Jumat juga membawa sebuah kisah yang membuat gairah saya kembali mencuat. Hal yang selalu saya rindukan, semuanya ada secara lengkap dan sempurna di hari Jumat itu. Semua perhatiannya, tatapan matanya, suara uniknya, dan hangat senyumnya semua tertuju padaku walaupun hanya untuk beberapa saat dan beberapa yang saya sebutkan itu terjadi melalui pesan singkat yang tidak saya hapus sampai beberapa hari. Oleh-oleh dari hari Jumat untuk kesenangan batin saya. Saat berjumpa dengannya penuh rasa yang tak terungkapkan dan hanya saya yang mungkin mengerti. Semua itu saya harapkan bisa kembali dan semakin memantapkan diri saya bahwa dia yang terbaik selama ini. Nikmatilah dan jangan sengaja melupakannya, karena Allah sudah punya rencana lain untuk saya dan dirinya yang pasti berakhir indah untuk kami berdua. Terima kasih atas hiburan sesaat yang tak akan terlupakan ini ya Allah, amin.

In:

Jalan-jalan

Hari ini bisa dibilang hari yang bikin suara saya habis. Boros suara banget. Pagi-pagi aja saya di sekolah udah banyak teriak-teriak panggil orang karna mau tagih uang pulsa yang pada belum bayar (hahaha.. kayak rentenir aja ya??). Udah gitu, saya sama kk saya pergi ke area BNR. Pasti pikiran kalian saya ke The Jungle. Memang benar, tapi bukan ke wahana airnya. Sejak hari Sabtu, saya dan kk saya sudah berniat untuk pergi ke tempat yang belum pernah kita kunjungi, yaitu Cinema 4D dan rumah hantu the Jungle. Karna baru ada waktu dan biayanya di hari Senin, maka kita berangkatlah hari Senin ke tempat itu. Kebetulan si papa cuti, jadi bisa dibayarin. hahahaha.

Pertama-tama, saya langsung menyerbu ke ticket box Cinema 4D karna saya pikir saya akan kehabisan tiket, ternyata malah masih banyak. Filmnya baru mulai jam 12, jadi saya harus menunggu sekitar 10 menit. Sambil menunggu, saya dan kk saya jalan2 ke sekeliling wahana air the Jungle, tiba2 saya mendengar suara gitar dan penyanyi yang penuh harmonisasi. Saya langsung mencari arah suara itu dan ternyata apa yang saya lihat? Seorang pria kurang beruntung karena tidak memiliki kedua tangan, duduk di sebuah kursi kayu. Di dekat kakinya ada sebuah gitar yang terlihat usang karna catnya sudah tidak utuh dan tepat di depan bibirnya yang berwarna abu ada sebuah microphone. Dengan nyaman, ia membawakan lagu "Jangan Menyerah" dari Nidji. Kakinya sibuk memetik gitar dan ia bernyanyi. Subhanallah, saya baru lihat secara langsung orang yang berbakat seperti itu. Saya pernah melihat orang itu sebelumnya di internet, tapi hati saya tidak tersentuk seperti tadi siang. Akhirnya, saya merogoh kocek sedikit untuk memberi penghargaan kepada pengamen itu. Setelah itu, saya menikmati film 4D yang bikin badan saya sakit karna bangkunya juga ikut bergerak membanting tubuh saya. Tapi seru siihh walaupun hanya setengah jam.

Kedua, saya dan kk saya memberanikan diri masuk ke rumah hantu yang terletak di basement parkiran motor (tempatnya mendukung banget!! udah sepi, gelap, beuh!!). Awalnya kita semua berani, tapi setelah melihat sekelompok orang dewasa yang baru keluar dari rumah hantu itu dengan penuh cerita, membuat kita sedikit takut. Tapi saya keburu fudul, ya udah saya beli tiketnya dan masuk ke rumah hantu. Dari awal sampai tengah saya masih biasa-biasa aja. Ketika udah mau sampe akhir, ada sebuah peti mayat dan dari situ keluar sosok pria dengan topeng psikopat bergerak dan kita semua lari terbirit-birit sampai2 berebutan pintu dan akhirnya kk saya terjatuh. Kami pikir, setelah pintu itu kami akan menemukan jalan keluar, ternyata kami masih berada di ruangan gelap, maka kami semua kembali berlari. Sungguh pengalaman yang menegangkan tapi kalau diingat2 lucu juga (kayak di film2 horror gitu, udah dikejar2 pake jatoh dulu lagi.. haha) kami semua menjerit-jerit sampai akhirnya ada suara bapak,"Kok lari2??", dari situ kami baru sadar kalo kami sudah keluar dari rumah hantu itu. Hahaha. Kocak banget deh..

Setelah itu, kami mencari tempat makan siang, akhirnya saya memutuskan untuk makan di daerah villa duta. Untuk sampe kesana, ayah saya menunjukkan jalan yang saya belum pernah lalui, tapi keluar2 mah di daerah empang situ, tau gitu mah ga usah masuk ke jalan itu, lurus doang juga sampe ke empang. Saya protes ke ayah dan ayah jawab,"Ya ga apa2 jalan2 sedikit di Bogor kan ga ada salahnya.. Kamu juga belum pernah ke makan Raden Saleh kan? Segitu teh di Bogor.." Dari situ, saya berpikir. Ternyata banyak juga tempat di Bogor yang patut dikunjungi. Saya yakin makan Raden Saleh tidak terawat atau mungkin sudah tak jelas bentuknya karna tempat itu tidak sepopuler the Jungle. Padahal makam Raden Saleh sudah ada sejak dahulu sedangkan the Jungle?? Itu pelajaran baru buat saya dan juga teman-teman yang baca ini.

Hari ini penuh teriak2, penuh ketegangan, penuh hikmah, dan penuh rasa introspeksi. Semoga hari esok ada pelajaran baru lagi buat kita semua. Amin.

In:

Cerita si Tukang Batu

Cerita ini saya dapet dari seorang guru yang luar biasa. Guru yang multitalenta, penuh mistik yang selalu bikin saya fudul, dan guru yang selalu rendah hati, penuh senyum, dan membuat suasana menjadi lebih hidup. Ia berpesan kepada saya melalui cerita ini dan saya akan selalu ingat dengan cerita ini.

Kita mulai ceritanya..

Pada suatu hari, ada seorang tukang batu yang kerjanya membuat peralatan dari batu-batu. Bertahun-tahun ia bekerja di atas gunung yang tinggi dan hidup dengan batu-batu yang tak bernilai. Hingga saat ini ia sudah mulai tua dan sudah bosan bekerja menjadi tukang batu. Dari atas gunung yang tinggi itu, dia bisa melihat betapa makmurnya orang-orang yang hidup di bawah sana. Ia dapat melihat seorang raja yang hidup dengan harta melimpah, istana yang megah, dan keluarga yang sejahtera. Kemudian, ia meminta kepada Allah,"ya Allah jika Engkau memang Maha Pengasih, maka jadikanlah aku seperti raja di bawah sana.".Lalu Allah pun menjawab,"Apa kamu siap hidup menjadi raja yang kaya?". Dengan semangat sang tukang batu berkata,"saya siap ya Allah.", (siapa coba yang ga mau jadi orang kaya????). Kemudian dengan kuasa-Nya, Allah mengubah si tukang batu itu menjadi sang raja. Ia sangat menikmati kehidupannya menjadi raja bahkan ia berpikir untuk tidak pernah mau menjadi tukang batu di atas gunung lagi.

Suatu saat, Allah menguji sang raja baru itu. Allah menurunkan api. Terbakarlah segala harta benda sang raja, sampai ia kehilangan istana, harta emas, dan keluarganya.
Kemudian sang raja berdoa lagi,"Ya Allah, ternyata masih ada yang lebih hebat dari seorang raja."
"Lalu kau ingin apa sekarang?" kata Allah.
"Jadikan aku api." pinta sang raja. Kemudian sekejap sang raja berubah menjadi api. Ia membakar semua yang ia lihat karena ia kesal telah kehilangan keluarga dan semua harta bendanya. Allah pun kembali memberi cobaan kepada sang api. Allah menurunkan air. Terjadilah banjir dan dalam sekejap sang api pun padam.
Lagi-lagi ia berdoa,"Ya Allah, ternyata aku masih bisa terkalahkan. Aku tak ingin jadi api."
"Sekarang apa maumu?" tanya Allah.
"Jadikan aku air, ya Allah.", kemudian berubahlah sang api menjadi air. Ia menenggelamkan semua yang ada di kota itu sehingga semuanya hancur dan hanyut terbawa air. Tak lama kemudian, ia melihat masih ada orang yang selamat.
Ia pun berdoa lagi,"Ya Allah, ternyata masih ada yang lebih dari pada aku sekarang. Masih ada orang yang selamat atas aku."
"Siapa yang kau maksud?", tanya Allah.
"Si tukang batu di atas gunung sana, ya Allah." jelas si air.
"Lalu, apa maumu sekarang?", Allah berkata.
"Jadikanlah aku menjadi si tukang batu di atas gunung kembali ya Allah.", sadar si air. Seketika itu juga, Allah mengubahnya menjadi si tukang batu di atas gunung lagi.

Dari cerita itu, saya sadar bahwa Allah sudah memberikan kita nasib yang terbaik untuk kita. Kita tidak perlu ingin menjadi orang lain, karna belum tentu kita siap untuk menjalani hidup sebagai orang lain. Maka, syukuri apa yang kita punya sekarang karna Allah tidak pernah mengecewakan umat-Nya yang beriman dan bertaqwa.

In:

Ujian Untuk Impian

Wah, udah lama ga nulis posting. Ujian kenaikan kelas mengalihkan duniaku, hahaha. Emang dunia apa aja yang ditinggalin? Mungkin dunia nulis posting, dunia facebook, dunia ym, dan dunia taekwondo. Semua saya korbankan demi belajar sampe pagi, tidur cuma 4-5 jam sehari biar bisa ngerjain soal-soal ujian kenaikan kelas dan mengantarkan saya ke kelas IPA, dengan begitu langkah saya akan lebih dekat menuju Teknik Kimia ITB. Amin.
Tapi belum apa2, banyak banget ujian selama seminggu ini. Di hari kedua UKK, saya dapet kabar yang kurang enak. POPDA yang saya dambakan, ternyata tertutup untuk saya karna saya ga bisa latihan pas ulangan. Memang itu udah konsekuensi sih buat saya, hidup itu pilihan ternyata. Satu jalan pintas menuju ITB pun tertutup, tapi saya yakin dengan kemampuan saya, masih banyak jalan pintas lain menuju ITB dengan cara yang halal tentunya. Masalah itu selesai, di malam terakhir saya belajar untuk UKK, magnet Piala Dunia lebih kuat daripada biologi dan sejarah (kata Rahmah). Tapi saya masih bisa tahan dan tetep belajar, walaupun ga banyak yang saya ngerti. Udah gitu, saya kesel karna kelas saya dijulukin kelas tukang ngadu gara2 ada yang lapor penyontekan katanya. Tapi kenapa harus ke temen sekelas saya nuduhnya??.
Di hari terakhir UKK, banyak banget ujiannya. Dalam sehari, saya dapet kabar 3 remedial pelajaran. 2 mata pelajaran tuh remedial masal, menurut saya bukan salah saya kalo banyak yang diremedial kayak gitu, tapi sebagai siswa yang baik, ikuti aja prosedurnya dengan lapang dada. Saya juga ga terima dengan nilai orang2 yang nyontek yang jadi nilai tertinggi, sumpah itu berasa ga adil, tapi saya percaya Allah udah nyiapin jalan untuk umat-Nya yang berbuat jujur.
Hmmmmmm.. capek juga harus belajar lagi untuk remedial, pengen banget ada istirahat seminggu tanpa belajar. Tapi lihat sistemnya kayak gini, ga mungkin saya ga belajar tiap hari. Ayo Sisca!! ITB menunggu orang yang rajin dan kerja keras.. Bismillah!!

In:

Menunggu Setetes Impian

Sungguh banyak sketsa rencana masa depan yang kugambarkan pada selembar kertas impian hidup. Mengapa hanya selembar? Tak sanggup diriku untuk membawa begitu banyak kertas yang berisi tanggung jawab dan harapan manis. Semua isi yang dapat membuatku jatuh ke lubang yang lebih dalam dari yang orang lihat. Memang agak berlebihan tapi itulah yang tersirat di kepalaku.

Ingin ini ingin itu. Semua ingin kulakukan dengan cepat dan tepat, namun semua tidak bisa dilakukan dengan waktu yang bersamaan. Ingin diri ini dikloning saja supaya bisa mengerjakan semua impianku. Betapa egoisnya wanita ini yang ingin mencapai semua kesuksesan. Kadang teringat kepada sang belahan jiwa yang selalu ingin kubanggakan dan meninggalkan kesan yang tak pernah terlupakan oleh mereka, seharusnya aku memikirkan untuk berbagi kesempatan dengan mereka dan orang2 yang membutuhkan. Namun aku sangat ketakutan jika semua sketsa itu akan terhapus bersih oleh orang2 yang aku beri kesempatan.

Aku harus menikmati apa yang aku rasa, agar aku bisa menghadapi teka-teki Tuhan berikutnya. Hidup adalah perjuangan yang tak henti-henti. Oleh karena itu, aku harus berani dan bersabar untuk menunggu impian yang benar-benar akan menjadi nyata dalam kehidupanku. Dan aku sadar, aku tak sendiri. Keluarga, belahan jiwa, dan mungkin seorang jodoh diluar sana yang akan menemani penantianku dan mengantarkanku ke tetesan impian yang lebih besar dengan jalan yang direstui Allah.. Amin.

In:

Sang Belahan Jiwa

Entah ini efek dari saya membaca novel Anne of Green Gables atau bukan. Tapi julukan belahan jiwa ternyata ga cuma buat seorang pacar. Sahabat juga bisa dibilang belahan jiwa.

Di dalam hati dan pikiran saya selalu ada 3 belahan jiwa saat ini. Sungguh malu untuk mengungkapkan ketiganya karena sebuah ketidakwajaran yang akan saya dapati jika itu terjadi. Ditambah sebutir kisah masa lalu yang selalu menghantui saya akhir-akhir ini dibalik senyum, ketenangan, dan kesabaran saya.
Setiap hari saya selalu menanti kehadiran, senyuman, cerita, dan candaan dari ketiganya yang selalu membuat saya tenang karena bisa merasakan suka cita 3 belahan jiwa saya. Tiga sifat yang berbeda, cara berbahagia yang berbeda, dan perlakuan yang berbeda merupakan variasi kesenangan dan kepuasan tersendiri buat saya. Saya tak mengharapkan untuk dihargai oleh mereka semua, namun saya hanya ingin menyayangi, membahagiakan, dan bisa sedikit berkesan kepada mereka karena jika semua itu tercapai, cukup sudah kebahagiaan saya di dunia ini.

Selalu ingin berada di dekat mereka, mendengarkan cerita mereka, keluh kesah mereka, dan membiarkan tubuh ini tersiksa demi kelegaan batin mereka. Namun, lagi-lagi sebutir kisah masa lalu membuat saya harus bisa menjaga jarak.

Bagaimana ini? Saya harus menikmati segala sesuatu yang ada di hati saya. Karna hal ini adalah pelajaran untuk masalah berikutnya. Tetap memberikan yang terbaik untuk belahan jiwa saya tanpa pamrih dan berusaha dipandang wajar oleh orang-orang awam yang tak sepikiran dan sehati dengan saya. Tawakal kepada Allah SWT, itulah jalan terakhir.